Kebanyakan orang sudah tahu bahwa mengkonsumsi terlalu banyak minuman soda akan memberikan kontribusi yang besar pada membesarnya ukuran pinggang. Tapi tahukah Anda bahwa sebuah penelitian menunjukkan minuman soda juga memberikan kontribusi kepada kemerosotan mental?
Tingginya kadar gula disinyalir sebagai faktor resiko berkembangnya obesitas dan diabetes tipe II. Juga terdapat hubungan antara diabetes tipe II dengan resiko penyakit Alzheimer yang belum dapat dipahami sepenuhnya.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Biological Chemistry menunjukkan bahwa minuman soda dengan kadar gula yang tinggi sebenarnya dapat menimbulkan penyakit Alzheimer. Para peneliti menggunakan tikus yang memiliki mutasi gen seperti yang ditemukan pada kasus Alzheimer pada manusia. Dan penelitian ini menunjukkan bahwa tikus tersebut menjadi sangat rentan terserang penyakit dementia (kepikunan).
Para peneliti menggunakan tikus-tikus ini untuk melihat apakah jika mereka diberikan minuman soda yang mengandung gula (setara dengan minuman soda pop) akan mengembangkan Alzheimer lebih cepat daripada tikus yang hanya diberikan air? Dan jawabannya adalah ya.
Pertama, tikus yang diberikan air soda menunjukkan tanda-tanda berkembangnya diabetes tipe II. Berat badan mereka bertambah, kolesterol meningkat dan berkembangnya daya tahan terhadap insulin.
Kedua, tikus yang meminum air soda berkadar gula menunjukkan peningkatan tanda-tanda dari kepikunan, dengan berkurangnya kemampuan untuk belajar dan mengingat sesuatu; dan menunjukkan banyak perubahan dari otak secara fisik terkait dengan berkembangnya penyakit Alzheimer.
Belum dapat dipastikan apakah kenaikan dari tanda-tanda dementia Alzheimer pada tikus yang diberikan air soda secara langsung disebabkan oleh minuman tersebut atau karena peningkatan jumlah kalori secara keseluruhan. Karena tikus yang diberikan soda menunjukkan peningkatan kadar kalori sampai 15% bila dibandingkan dengan tikus yang hanya diberikan air. Dalam beberapa kasus, studi ini menggarisbawahi keseluruhan hubungan antara asupan gizi buruk dengan resiko Alzheimer.
Pada kenyataannya, kajian yang telah dirangkum sebelumnya menunjukkan minuman soda yang mengandung kadar gula tinggi menunjukkan peningkatan stres dan juga peningkatan resiko Alzheimer.
Tikus yang digunakan dalam penelitian ini memang memiliki kecenderungan untuk Alzheimer dan minuman soda justru mempercepat peningkatan kecenderungan itu. Sangat menarik untuk mengetahui bahwa tikus yang normal menunjukkan penurunan yang kognitif akan kecondongan penyakit dalam perawatan ini.
Bagaimanapun juga penelitian ini harus dikaji lebih lanjut, terutama jika ada riwayat penyakit Alzheimer di antara anggota keluarga yang mungkin sudah membawa kecenderungan itu.
Semua hal memang mengandung resiko. Apapun yang menjadi pilihan Anda untuk Anda konsumsi akan memberikan efek terhadap suatu penyakit, apakah itu menjadikan lebih baik atau semakin buruk. Beberapa makanan akan mengurangi resiko itu, makanan lain justru meningkatkannya.
Pertanyaannya adalah seberapa besar resiko yang masih dapat Anda tanggung? Jika resiko yang harus ditanggung dapat berkurang 2, 3 atau bahkan sampai 10 kali lipat, Anda harus mempertimbangkannya dengan serius.
Sayangnya, tidak ada cukup data untuk memberikan angka pada banyak pilihan hidup yang telah dibuat. Tapi untuk beberapa hal yang begitu mudah untuk dilakukan, mengapa tidak dilakukan? Menghentikan mengkonsumsi minuman bersoda adalah salah satunya. Sering mengkonsumsi minuman soda adalah sebuah kebiasaan dan hal itu dapat dihilangkan dalam waktu yang singkat.
Data yang ditunjukkan melalui penelitian ini sangat jelas bahwa minuman soda dapat meningkatkan resiko akan berbagai macam penyakit. Jika Anda peminum soda sejati, membuat satu perubahan dapat membuat perbedaan yang signifikan bagi masa depan otak dan tubuh Anda.
Sumber : www.Jawaban.com
0 komentar:
Posting Komentar